P2U Lapas Kembangkuning lakukan Pengecekkan Barang Inventaris dan Senjata Api

CILACAP – Petugas Pintu Utama (P2U) Lapas Kelas IIA Kembangkuning Nusakambangan melaksanakan kegiatan rutin pengecekan barang inventaris dan senjata pada hari ini, Rabu (31/01/2024). 

Kegiatan ini merupakan bagian integral dari upaya menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lembaga pemasyarakatan. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh terhadap inventaris barang, mulai dari peralatan kantor, fasilitas umum, hingga inventaris untuk keperluan warga binaan.

Baca juga: Kemenkumham Jateng Adakan Sosialisasi Aturan Status Kewarganegaraan dan Pewarganegaraan

Sementara itu, pemeriksaan terhadap senjata dilakukan dengan ketat, sesuai dengan prosedur keamanan yang berlaku. Setiap senjata yang dimiliki oleh petugas keamanan lapas diperiksa dengan seksama, termasuk pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen yang terkait.

Baca juga: Meskipun Pertamina dan Jasa Raharja Beri Santunan 100 Juta Rupiah, Kiky M Pertiwi: Nyawa Tidak Bisa Dinilai Dengan Uang

Kepala Lapas Kelas IIA Kembangkuning, Winarso, menyampaikan bahwa kerjasama yang baik antara P2U dan petugas keamanan sangat penting dalam menjaga keamanan lapas. 

"Pemeriksaan ini dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa tidak ada barang-barang terlarang yang dapat membahayakan keamanan dan kenyamanan di Lapas Kelas IIA Kembangkuning, " ujarnya.

Baca juga: Ikasum Jaya Usulkan Komisaris AMMAN Putera Daerah, Gubernur NTB Sambut Positif

Lanjutnya, Pemeriksaan yang dilakukan hari ini berjalan dengan baik, dan kerjasama antara P2U dan petugas keamanan berhasil menjamin kelancaran proses pengecekan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem keamanan di Lapas Kelas IIA Kembangkuning berjalan efektif dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Kegiatan pengecekan barang inventaris dan senjata oleh P2U menjadi langkah preventif dan proaktif dalam menjaga keamanan di lapas serta memastikan bahwa pelayanan pemasyarakatan berlangsung dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Baca juga: Aktivis HAM Prihatin Lihat Kondisi Helmut Hermawan, Buntut Kriminalisasi Pengusaha Tambang VS Cukong Besar

(Wahyu)